Senin, 08 Agustus 2016

GUNUNG TIDAR


BELAJAR MUNCAK KE GUNUNG TIDAR DULU


            Hari  ini Kamis tanggal 9 Mei 2015 Aku dan temen – temen sekelasku  muncak  ke Gunung Tidar. Yaitu Beti,Chusnul,Wiwit,Mita,Purbo,Wulan dan Badai.Setahuku semula ada mbak Vika tapi ternyata gak jadi ikut. Zizi juga ternyata gak ikut.Serasa ada yang kurang disitu. Karena Zizi memang sudah pernah kesana dulu sama aku  waktu  itu acara UKAI. Yang bikin aku kaget lagi ada mas Badai disitu. Mas Badai disini seperti gaetnya kita – kita atau penunjuk arah lah. Karena mas Badai rumahnya memang daerah Gunung Tidar tepatnya di bawahnya yaitu desa Magersari.

            Kami berangkat dari kos – kos an pukul 07.30.Aku bersepada sendiri dari rumah karena kebetulan tak ada yang dapat menumpangi aku.Purbo boncengan sama Chusnul,Mita sama Wiwit dan aku sendirian.Tadinya aku pikir aku sama Zizi tapi palah gak berangkat.Aku berangkat bersepeda di belakang Purbo.Eh tahu – tahu Purbo telah menghilang.Mita dibelakang ku ternyata juga tak mengikuti ku.Akhirnya aku  mantep bersepeda sendiri dengan petunjuk dari Beti bahwa dia telah menungguku di BRI jalan iklas.Aku nyampe di depan Beti.Disitu juga telah ada mbak  Wulan.Tapi Purbo sama Mita tak tahu dimana ternyarta mereka gak ada disitu.Setelah aku menunggu beberapa menit mereka muncul dari arah yang berlawanan.Mereka telah sampai di jalan mau ke Gunung Tidar.

            Akhirnya kamipun berjalan menuju kesana.Mas Badai sudah menunggu kita dirumahnya.Sepeda – sepeda kami pun dititipkan di rumah mas Badai.Lumayan ngirit parkir batinku dalam hati.Hahahaha..............Sekitar jam 8 an kita sampai disana.Cap cis cus kita naik ke Gunung Tidar itu.Sebenarnya kalau aku pikir sih itu bukan gunung ya tapi mungkin bukit karena tingginya juga tak seberapa.Walaupun gak seberapa tingginya tapi lumayan capeknya.Disini yang paling kelelahan adalah Purbo.Padahal yang kemarin ngajak paling semangat adalah Purbo.Dan yang berjalan paling cepet aku dan Mita.Aku dan Mita yang pertama kali sampe di puncaknya istilahnya.Karena di situ cuma terdapat lapang yang luas dan ada monumennya yang biasa di sebut monumennya Magelang.

            Di deket monumen itu juga terdapat sebuah  makam.Aku kurang tahu sebenarnya itu makam siapa karena ketika mas Badai cerita aku tak mendengarkan sih.Sebelum sampai di puncaknya ini juga ada beberapa makam dibawah.Disitu banyak orang yang berziarah dari daerah – daerah yang jauh sepertinya.Mereka pada berdoa di makam- makam itu.Di deketnya juga sekarang sudah ada pasarnya walau masih sedikit yang jualan.Ketika aku dulu 1 tahun yang lalu kesini masih sepi dan belum banyak yang jualan,jalanannyapun masih belum sebagus yang tadi.

            Teringat 1 tahun yang lalu kesana itu dengan teman – teman UKAI dan mbak Bril juga.Sekarang udah jarang bisa ketemu dengan mbak Bril karena sekarang memang sudah jarang ke kampus dan udah punya dedek juga.Intinya kangen dengan kebersamaan itu.Kapan – kapan lagi ya jalan – jalannya.

            Setelah aku sampai atas dengan Mita aku menikmati setiap hembusan udara yang ada disitu.Sampai di atas sekitar stengah jam an.Aku berkeliling berdua dengan Mita sambil nunggu teman – teman yang belum nyampe di atas.Sambil berkeliling akhirnya aku menemukan tempat duduk yang agak bersih dan kami berdua duduk di situ.Selang beberapa menit akhirnya teman – teman yang lain udah sampai.Inilah momen – momen yang paling mereka tunggu adalah berselfie dan berfoto – foto bareng.

            Kami puas – puaskan dulu berkeliling dan berfoto – foto.Setelah puas di situ dan sekitar jam 10 an  kami akhirnya turun.Setelah turun kami gak langsung pulang.Kami di suruh mampir dulu di tempat mas Badai.Didepan rumahnya ternyata sudah di buatkan minum kami semua.Kami akhirny mampir sambil minum dan di sediakan snack juga.Beberapa menit kemudian kami pamit kepada orang tuanya dan mas Badai.Perjalanan kami teruskan ke pasar Rejowinangun untuk mencari makan..Akhirnya kami dapatkan warung bakso.Setelah makan aku pergi dengan Purbo dan Chusnul ke Giant.Perpisahan kamipun berada di pasar.Namun aku melanjutkan perjalanan dengan Purbo dan Chusnul ke Giantnya.Stelah dari Giant kami pun berpisah disitu dan aku melanjutkan acaraku sendiri.

            Intinya aku mengambil judul belajar muncak ke gunung tidar adalah ketika suatu saat bisa muncak di gunung yang lebih tinggi aku insyaallah kuat.   



Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsors