Rabu, 05 Oktober 2016

AWAL DARI SEBUAH KEDEKATAN (ANDONG SESSION 2)

AWAL DARI SEBUAH KEDEKATAN (ANDONG SESSION 2)

Inilah sebuah momen dimana aku dan teman - teman yang dalam satu lingkaran organisasi kurang begitu akrab dipertemukan dalam rihlah yang menjadikan kita satu sama lain saling memahami, mengerti sama lain. Hari itu minggu 2 oktober 2016 kami lalui dengan mengagendakan muncak bareng ke gunung andong. Mungkin bagi diriku gak terlalu begitu tertarik karena pernah muncak kesini sebelumnya, tetapi bagi teman yang lain inilah momen yag sangat berharga karena pernah merasakan muncak walau gak terlalu tinggi dibanding dengan gunung - gunung yang lain. 

Kami awali perjalanan pukul 06.30 an dari kampus ber 11 dengan mengendarai sepeda dan kami berbonceng - boncengan.Awalnya kami mau muncak sendiri tanpa ikhwan tetapi kami sadar kalau ada apa - apa di atas siapa yang akan menolong dan dan bertanggung jawab? akhirrnya kami meminta ikhwan untuk mendampingi kami naik beliaulah mas'ul dari organisasi kami.

Perjalanan awalnya terasa jauh karena aku yang pernah naik ke andong untuk menuju sana kita memakai angkotan dulunya dan aku lupa jalan. Aku hanya mengingat rumah mas'ul nya dan kami menunggu beliau untuk menuju kesana.

Setelah agak lama kami menunggu akhirnya perjalanan kami  teruskan ke base came tempat kami mau muncak. Sebagai petunjuk jalan adalah mas'ul kami. Sekitar 1,5 jam kami akhirnya mencapai puncak walau jalan yang kami temui tak mulus.hahha tapi kami menemukan sebuah kebahagian disitu menjadi dekat dengan teman - teman yang lain.

Cuaca pada siang itu tak terlalu mendukung untuk kami berlama - lama di atas. Akhirnya kami memutuskan untuk turun. Dan belum sampai bawah kami telah bertemu dengan hujan. Dari atas pun kita telah berhujan - hujan ria.hehe sampai bawah pun kami telah basah kuyup dan sampai rumah udah gak ada rupa baju,sandal,tas dan perlengkapan yang kami bawa, tetapi menemukan sebuah keasyikan dan keceriaan yang mungkin gak akan kami temui di lain tempat.

INILAH WAJAH - WAJAH CERIA KAMI

 
Baca selengkapnya » 0 komentar

Senin, 05 September 2016

AKU, TARBIYAH DAN DAKWAH



AKU, TARBIYAH DAN DAKWAH
Tak terasa waktu telah berlalu tiga tahun semenjak aku dinyatakan di terima di kampus Universitas Tidar. Disinilah semua kehidupanku berubah 180 derajat. Proses tersebut diawali ketika aku menjalankan ospek untuk mahasiswa baru dan aku sebagai mahasiswa baru. Sebagai mahasiswa baru yang akan menjalankan semua aktivitas di kampus oleh kakak tingkat diperkenalkan UKM – UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa sebagai penunjang pengalaman yang tidak akan didapatkan di bangku perkuliahan. Nah salah satu UKM yang menurutku sesuai dengan karakter ku yang agak pendiem ketika belum kenal adalah UKAI ( Unit Kegiatan Agama Islam ).
Pertama – tama aku memilih UKAI karena berpikir bahwa aku disini akan dapat menambah ilmu tentang agama yang kala itu aku masih belum banyak tahu tentang agama. Entah aku dulu mengumpulkan formulir atau tidaknya aku lupa tapi yang selalu aku ingat bahwa setelah ospek aku selalu mendapatkan sms dari mbak – mbak yang memperkenalkan dirinya dari UKAI. Sejak itulah aku selalu mengikuti kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh UKAI.
Awalnya aku tak begitu mengerti mengapa aku selalu di ajak untuk mengikuti kegiatan UKAI yang sifatnya mingguan yang dinamakan mentoring. Ini merupakan salah satu pengajian khas Tarbiyah atau pembinaan yang diadakan dengan duduk melingkar sekitar 7 – 10 orang. Disinilah peran seorang murrabi atau guru ngaji yang sangat luar biasa bagiku. Semua yang telah menjadi prinsip ku sebelumnya yang dapat dikatakan bahwa prinsip tersebut salah menjadi sebuah prinsip yang memang seharusnya itulah yang orang islam lakukan. Tarbiyahlah yang menjadikan semua ini lebih indah.
Dalam lingkaran ini juga amalan ibadahku mulai terjaga yang dulunya untuk shalat saja kadang masih ada bolong ataupun telat – telat namun dengan adanya mentoring lebih semangat untuk melakukannya karena selalu ada – ada teman yang mengingatkan ketika kadang sedang futur.  Ya awalnya memang teman – teman yang mengingatkan tapi lambat laun akhirnya menyadari bahwa itu memang kewajiban yang harus dijalankan tanpa didorong atau di suruh – suruh.
Bersama – sama dengan orang – orang yang ada di UKAI lah aku mulia mengerti tentang dakwah. Bahwa setiap dari kita adalah da’i sebelum apapun sesuai dengan hadist Rasulullah sebagai seorang muslim kita dituntut untuk mengajak kepada kebaikan, mengajak kepada islam karena islam merupakan perwujudan kebaikan itu sendiri. Tujuan dari dakwah sendiri adalah menjadikan diri lebih bermanfaat bagi orang lain. Nah awalnya aku tipe orang yang egois gak mau memikirkan orang lain dengan sebuah pengertian tersebut menjadikan diri ini sadar bahwa hidup ini haruslah bermanfaat bagi orang lain.
Walaupun terkadang berjalan di jalan dakwah tak semudah yang dibayangkan namun akan tetap terasa menyenangkan. Di sinilah aku banyak belajar untuk selalu iklas,istiqomah dan tawakal. kita belajar bahwa dalam hidup ini pilihan - pilihan tak selalu mudah sementara kita harus tetap memilih dan inilah pilihanku saat ini berada dalam lingkungan tarbiyah dan dakwah.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Senin, 22 Agustus 2016

RIHLAH UKAI 2016

GUNUNG TIDAR


 GUNUNG TIDAR


 CURUG SILAWE
 

 GARDU PANDANG MANGLI


 POSONG


Baca selengkapnya » 0 komentar

JALAN2


BALI



 BOROBUDUR


 DEPOK
 

 HADONAH KE PROGO


 KEBUN BIBIT


 AGRO DAN KOWANGAN


 MENDHUT


 PUNTHUK SETUMBU


WONOGIRI


WONOSOBO



Baca selengkapnya » 0 komentar

Senin, 15 Agustus 2016

RIHLAH UKAI 2015

BUKIT TIDAR



SUROLOYO



CURUG SEWU


KETEP


GROJOGAN KEMBAR


KALIANGKRIK



BUKIT SLEKER


JEMBANGAN



PANTAI CONGOT


GUNUNG API PURBA


Baca selengkapnya » 0 komentar

Senin, 08 Agustus 2016

ANDONG






AKHIRNYA MENYENTUH ANDONG JUGA

            Hari Minggu tanggal 26 Juli 2014 pukul 02.45 kami semua telah terbangun dari tidur yang sedang lelap – lelapnya. Ada yang harus bangun dan langsung mandi dan ada juga yang shalat sepertiga malam. Tidak dengan diriku yang hanya bangun cuci muka dan persiapan. Yaps kami semua terbangun pagi karena ada agenda untuk menyambangi salah satu gunung yang berada di grabag yaitu Gunung Andong. Kami menyentuh Gunung Andong berlima yaitu Bayu,Hin,Aini,Aisyah dan aku.
            Kami berangkat dari kampus pukul 03.30 dengan naik angkotan karena baru pertama kali bagi kami muncak jadi tidak berani untuk nyepeda sendiri. Kami berangkat melewati tegalrejo, sampai di Ngablak kami sekitar pukul 04.30. Kami turun semua untuk menunaikan shalat shubuh. Tapi diriku hanya menunggu di angkot karena sedang halangan. Selesai shalat shubuh kami meneruskan perjalanan dan sampailah pada basecame yaitu di basecame sawitan.
            Dari basecame sekitar pukul 05.00 kami mulai naik ke atas. Sebelum naik kami registrasi dulu. Ketika awal perjalanan kami sudah mulai merasakan kelelahan mungkin hal ini disebabkan karena kami jarang olahraga. Istirahat sejenak lalu melanjutkan lagi. Kami tidak boleh terlalu banyak istirahat karena kalau terlalu banyak istirahat kata Akh Bayu gak nyampai atas dan lihat sunrise. Yak memang tujuan awal kami muncak yaitu melihat sunrise. Subhanallah sungguh indah alam ciptaannya belum sampai ke atas saja kami telah dapat menikmati pemandangan sekitar.
            Tapi belum sampai atas matahari ternyata telah muncul duluan jadi kami tak bisa menikmati sunrise diatas gunung. Kami menikmati di tengah perjalanan kami. Untuk sampai di atas puncak gunung kami membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih. Akhirnya sekitar pukul 06.30 kami telah sampai diatas puncaknya. Di atas seperti pasar dadakan rame banget anak – anak yang ngecame disana. Tidak hanya anak muda mudi tapi bahkan ada orang tua pun. Anak kecilpun juga ada.
            Terbayarkan sudah semua jerih payah kami menaiki nya dengan pemandangan yang disuguhkan. Diatas suhu tidak terlalu dingin dengan apa yang telah aku bayangkan. Akh bayu sama hin saja berani tidak memakai jaket. Sebelum kami turun hal yang tak akan terlupakan adalah berfoto. Hahha Kami berfoto satu satu dengan mengibarkan bendera UKAI. Yaitu Unit Kegiatan Agama Islam Universitas Tidar. D atas puncak ternyata juga ada sebuah makam, entah itu makam milik siapa aku juga kurang tahu karena disitu juga tak ada juru kuncinya. Setelah puas kami berfoto dan menikmati keindahan ciptaan-Nya akhirnya kami turun melewati jalan yang lain bukan arah yang tadi buat berangkat.
            Melewati jalan ini agak lebih ekstrim dari pada yang buat berangkat. Kalau yang buat berangkat lebih melelahkan. Tapi kalau yang jalan pulang ini agak datar tapi licin dan harus hati – hati. Aku berkali – kali terpeleset. Yang paling mengesankan bagiku karena semua yang ikut saling perhatian tak ada yang egois mereka. Ikhwannya bener – bener ngejaga kita – kita para akhwat yang selalu rempong.
            Akhirnya sekitar pukul 09.00 an kami telah sampai di bawah dan meneruskan jalan pulang kembali ke kampus. 

  
Baca selengkapnya » 0 komentar

GUNUNG TIDAR


BELAJAR MUNCAK KE GUNUNG TIDAR DULU


            Hari  ini Kamis tanggal 9 Mei 2015 Aku dan temen – temen sekelasku  muncak  ke Gunung Tidar. Yaitu Beti,Chusnul,Wiwit,Mita,Purbo,Wulan dan Badai.Setahuku semula ada mbak Vika tapi ternyata gak jadi ikut. Zizi juga ternyata gak ikut.Serasa ada yang kurang disitu. Karena Zizi memang sudah pernah kesana dulu sama aku  waktu  itu acara UKAI. Yang bikin aku kaget lagi ada mas Badai disitu. Mas Badai disini seperti gaetnya kita – kita atau penunjuk arah lah. Karena mas Badai rumahnya memang daerah Gunung Tidar tepatnya di bawahnya yaitu desa Magersari.

            Kami berangkat dari kos – kos an pukul 07.30.Aku bersepada sendiri dari rumah karena kebetulan tak ada yang dapat menumpangi aku.Purbo boncengan sama Chusnul,Mita sama Wiwit dan aku sendirian.Tadinya aku pikir aku sama Zizi tapi palah gak berangkat.Aku berangkat bersepeda di belakang Purbo.Eh tahu – tahu Purbo telah menghilang.Mita dibelakang ku ternyata juga tak mengikuti ku.Akhirnya aku  mantep bersepeda sendiri dengan petunjuk dari Beti bahwa dia telah menungguku di BRI jalan iklas.Aku nyampe di depan Beti.Disitu juga telah ada mbak  Wulan.Tapi Purbo sama Mita tak tahu dimana ternyarta mereka gak ada disitu.Setelah aku menunggu beberapa menit mereka muncul dari arah yang berlawanan.Mereka telah sampai di jalan mau ke Gunung Tidar.

            Akhirnya kamipun berjalan menuju kesana.Mas Badai sudah menunggu kita dirumahnya.Sepeda – sepeda kami pun dititipkan di rumah mas Badai.Lumayan ngirit parkir batinku dalam hati.Hahahaha..............Sekitar jam 8 an kita sampai disana.Cap cis cus kita naik ke Gunung Tidar itu.Sebenarnya kalau aku pikir sih itu bukan gunung ya tapi mungkin bukit karena tingginya juga tak seberapa.Walaupun gak seberapa tingginya tapi lumayan capeknya.Disini yang paling kelelahan adalah Purbo.Padahal yang kemarin ngajak paling semangat adalah Purbo.Dan yang berjalan paling cepet aku dan Mita.Aku dan Mita yang pertama kali sampe di puncaknya istilahnya.Karena di situ cuma terdapat lapang yang luas dan ada monumennya yang biasa di sebut monumennya Magelang.

            Di deket monumen itu juga terdapat sebuah  makam.Aku kurang tahu sebenarnya itu makam siapa karena ketika mas Badai cerita aku tak mendengarkan sih.Sebelum sampai di puncaknya ini juga ada beberapa makam dibawah.Disitu banyak orang yang berziarah dari daerah – daerah yang jauh sepertinya.Mereka pada berdoa di makam- makam itu.Di deketnya juga sekarang sudah ada pasarnya walau masih sedikit yang jualan.Ketika aku dulu 1 tahun yang lalu kesini masih sepi dan belum banyak yang jualan,jalanannyapun masih belum sebagus yang tadi.

            Teringat 1 tahun yang lalu kesana itu dengan teman – teman UKAI dan mbak Bril juga.Sekarang udah jarang bisa ketemu dengan mbak Bril karena sekarang memang sudah jarang ke kampus dan udah punya dedek juga.Intinya kangen dengan kebersamaan itu.Kapan – kapan lagi ya jalan – jalannya.

            Setelah aku sampai atas dengan Mita aku menikmati setiap hembusan udara yang ada disitu.Sampai di atas sekitar stengah jam an.Aku berkeliling berdua dengan Mita sambil nunggu teman – teman yang belum nyampe di atas.Sambil berkeliling akhirnya aku menemukan tempat duduk yang agak bersih dan kami berdua duduk di situ.Selang beberapa menit akhirnya teman – teman yang lain udah sampai.Inilah momen – momen yang paling mereka tunggu adalah berselfie dan berfoto – foto bareng.

            Kami puas – puaskan dulu berkeliling dan berfoto – foto.Setelah puas di situ dan sekitar jam 10 an  kami akhirnya turun.Setelah turun kami gak langsung pulang.Kami di suruh mampir dulu di tempat mas Badai.Didepan rumahnya ternyata sudah di buatkan minum kami semua.Kami akhirny mampir sambil minum dan di sediakan snack juga.Beberapa menit kemudian kami pamit kepada orang tuanya dan mas Badai.Perjalanan kami teruskan ke pasar Rejowinangun untuk mencari makan..Akhirnya kami dapatkan warung bakso.Setelah makan aku pergi dengan Purbo dan Chusnul ke Giant.Perpisahan kamipun berada di pasar.Namun aku melanjutkan perjalanan dengan Purbo dan Chusnul ke Giantnya.Stelah dari Giant kami pun berpisah disitu dan aku melanjutkan acaraku sendiri.

            Intinya aku mengambil judul belajar muncak ke gunung tidar adalah ketika suatu saat bisa muncak di gunung yang lebih tinggi aku insyaallah kuat.   



Baca selengkapnya » 0 komentar

JAMAN DI SMA

INILAH MASA - MASA DI SMA
Masa sma adalah masa di mana kita sedang mencari jati diri. Inilah beberapa kenangan masa sma ku yang tak kan pernah terlupa dengan teman - teman yang menjadikan ku lebih dewasa.

 BALI
Inilah salah satu agenda ketika sma adalah studytour ke Bali.

 BARON
Inilah kenangan yang benar - benar tak akan mungkin aku lupa. Dimasa kelas xi ips aku dan teman - teman mengadakan refreshing ke sebuah tempat yaitu jogja. Nah salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Baron.

INDRAYANTI

MALIOBORO

NGABLAK DAN SMA

KYAI LANGGENG







Baca selengkapnya » 0 komentar

Sponsors