BELAJAR
MUNCAK KE GUNUNG TIDAR DULU
Hari ini Kamis tanggal 9 Mei 2015 Aku dan temen –
temen sekelasku muncak ke Gunung Tidar. Yaitu
Beti,Chusnul,Wiwit,Mita,Purbo,Wulan dan Badai.Setahuku semula ada mbak Vika
tapi ternyata gak jadi ikut. Zizi juga ternyata gak ikut.Serasa ada yang kurang
disitu. Karena Zizi memang sudah pernah kesana dulu sama aku waktu itu acara UKAI. Yang bikin aku kaget lagi ada
mas Badai disitu. Mas Badai disini seperti gaetnya kita – kita atau penunjuk
arah lah. Karena mas Badai rumahnya memang daerah Gunung Tidar tepatnya di
bawahnya yaitu desa Magersari.
Kami berangkat dari kos – kos an pukul 07.30.Aku
bersepada sendiri dari rumah karena kebetulan tak ada yang dapat menumpangi
aku.Purbo boncengan sama Chusnul,Mita sama Wiwit dan aku sendirian.Tadinya aku
pikir aku sama Zizi tapi palah gak berangkat.Aku berangkat bersepeda di
belakang Purbo.Eh tahu – tahu Purbo telah menghilang.Mita dibelakang ku
ternyata juga tak mengikuti ku.Akhirnya aku
mantep bersepeda sendiri dengan petunjuk dari Beti bahwa dia telah
menungguku di BRI jalan iklas.Aku nyampe di depan Beti.Disitu juga telah ada
mbak Wulan.Tapi Purbo sama Mita tak tahu
dimana ternyarta mereka gak ada disitu.Setelah aku menunggu beberapa menit
mereka muncul dari arah yang berlawanan.Mereka telah sampai di jalan mau ke
Gunung Tidar.
Akhirnya kamipun berjalan menuju kesana.Mas Badai sudah
menunggu kita dirumahnya.Sepeda – sepeda kami pun dititipkan di rumah mas Badai.Lumayan
ngirit parkir batinku dalam hati.Hahahaha..............Sekitar jam 8 an kita
sampai disana.Cap cis cus kita naik ke Gunung Tidar itu.Sebenarnya kalau aku
pikir sih itu bukan gunung ya tapi mungkin bukit karena tingginya juga tak
seberapa.Walaupun gak seberapa tingginya tapi lumayan capeknya.Disini yang paling
kelelahan adalah Purbo.Padahal yang kemarin ngajak paling semangat adalah
Purbo.Dan yang berjalan paling cepet aku dan Mita.Aku dan Mita yang pertama
kali sampe di puncaknya istilahnya.Karena di situ cuma terdapat lapang yang
luas dan ada monumennya yang biasa di sebut monumennya Magelang.
Di deket monumen itu juga terdapat sebuah makam.Aku kurang tahu sebenarnya itu makam
siapa karena ketika mas Badai cerita aku tak mendengarkan sih.Sebelum sampai di
puncaknya ini juga ada beberapa makam dibawah.Disitu banyak orang yang
berziarah dari daerah – daerah yang jauh sepertinya.Mereka pada berdoa di
makam- makam itu.Di deketnya juga sekarang sudah ada pasarnya walau masih
sedikit yang jualan.Ketika aku dulu 1 tahun yang lalu kesini masih sepi dan
belum banyak yang jualan,jalanannyapun masih belum sebagus yang tadi.
Teringat 1 tahun yang lalu kesana itu dengan teman –
teman UKAI dan mbak Bril juga.Sekarang udah jarang bisa ketemu dengan mbak Bril
karena sekarang memang sudah jarang ke kampus dan udah punya dedek juga.Intinya
kangen dengan kebersamaan itu.Kapan – kapan lagi ya jalan – jalannya.
Setelah aku sampai atas dengan Mita aku menikmati setiap
hembusan udara yang ada disitu.Sampai di atas sekitar stengah jam an.Aku
berkeliling berdua dengan Mita sambil nunggu teman – teman yang belum nyampe di
atas.Sambil berkeliling akhirnya aku menemukan tempat duduk yang agak bersih
dan kami berdua duduk di situ.Selang beberapa menit akhirnya teman – teman yang
lain udah sampai.Inilah momen – momen yang paling mereka tunggu adalah
berselfie dan berfoto – foto bareng.
Kami puas – puaskan dulu berkeliling dan berfoto –
foto.Setelah puas di situ dan sekitar jam 10 an
kami akhirnya turun.Setelah turun kami gak langsung pulang.Kami di suruh
mampir dulu di tempat mas Badai.Didepan rumahnya ternyata sudah di buatkan
minum kami semua.Kami akhirny mampir sambil minum dan di sediakan snack
juga.Beberapa menit kemudian kami pamit kepada orang tuanya dan mas
Badai.Perjalanan kami teruskan ke pasar Rejowinangun untuk mencari makan..Akhirnya
kami dapatkan warung bakso.Setelah makan aku pergi dengan Purbo dan Chusnul ke
Giant.Perpisahan kamipun berada di pasar.Namun aku melanjutkan perjalanan
dengan Purbo dan Chusnul ke Giantnya.Stelah dari Giant kami pun berpisah disitu
dan aku melanjutkan acaraku sendiri.
Intinya aku mengambil judul belajar muncak ke gunung
tidar adalah ketika suatu saat bisa muncak di gunung yang lebih tinggi aku
insyaallah kuat.
Baca selengkapnya »