Minggu, 01 Juni 2014

Curahan Hati 2





Dan tengoklah masa lalu yang begitu indah 
Sebelum kau benar benar menjauh karena kesalahanku
Nyataku bukan untuk kau jauhi dan kau ingkari
Namun sekedar mengingatkan 
Betapa lemah diriku tanpa hadirmu
Dan saat kau yakin
Ku bukan yang terbaik
Berjanjilah padaku untuk bahagia dengannya
Meski setelah ini aku tak tahu
Letak kebahagiaan yang kudapat
Yang ku tahu hanya satu letak kebahagiaan itu 
Yaitu di raut wajahmu tersenyum
Ketika bersama dengannya



Aku selalu ada disisimu yang tak terlihat
Berada dalam ruang hitam tanpa cahaya
Aku berjalan mendekat dengan harapan
Kau yang menjauh dan tak mau tau
Aku tata hatiku agar tak tampak mengharap
Namun hatiku yang tak bisa berbohong
Mencoba selalu mencuri pandangmu
Mencoba selalu tersenyum dalam laraku
Aku melihat kau dengannya
Namun rasa ini tak bisa hilang begitu saja
Aku memang bodoh
Ajari aku untuk bisa berlaku biasa di hadapmu
Seperti kau begitu kepadaku




Pagi ini yang tersisa hanya tetes embun
Yang membasahi telapak daun
Matahari tak ingin tampak
Seolah sejalan dengan perasaanku
Burung tak ada yang berkicau
Menjadikan suasana pagi semakin mencekam
Hanya ada pohon-pohon kecilbergoyang
Bersama angin yang berhembus
Inginku melayang bersama daun gugur
Yang terbawa angin
Melupakan segalanya yang menekan batinku
Lelah ini sudah terlalu
Lama menempel di pundakku
Aku ingin bebas dari segala rasa yang membelenggu
Jika menjauh darimu
Meringankan sedikit  beban ini
Walaupun tak sanggup pasti akan kulakukan
Hanya kata maaf yang mampu terucap
Maaf ku membuang sia-sia waktumu selama ini


Terkadang air mata
memenuhi pelupuk mata ini
Namun tak ingin ku berkedip
Aku tak mau
meneteskan air mata untuk diri mu
yang jelas - jelas tak menginginkanku
Sudah terlalu lama
harapku kau gantung dengan sia - sia
Menunggu bencimu berubah cinta
Aku sadar diri mu
selalu memberi warna abu abu di hidupku
Selalu menjadikan ku layang layang
yang sering kau tarik ulur
dan kau lepas setelah lelah
Kini saat nya menutup buku tentang mu
Merobek lembaran - lembaran harapan kosong dan melupakan mu
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsors