Senin, 05 September 2016

AKU, TARBIYAH DAN DAKWAH



AKU, TARBIYAH DAN DAKWAH
Tak terasa waktu telah berlalu tiga tahun semenjak aku dinyatakan di terima di kampus Universitas Tidar. Disinilah semua kehidupanku berubah 180 derajat. Proses tersebut diawali ketika aku menjalankan ospek untuk mahasiswa baru dan aku sebagai mahasiswa baru. Sebagai mahasiswa baru yang akan menjalankan semua aktivitas di kampus oleh kakak tingkat diperkenalkan UKM – UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa sebagai penunjang pengalaman yang tidak akan didapatkan di bangku perkuliahan. Nah salah satu UKM yang menurutku sesuai dengan karakter ku yang agak pendiem ketika belum kenal adalah UKAI ( Unit Kegiatan Agama Islam ).
Pertama – tama aku memilih UKAI karena berpikir bahwa aku disini akan dapat menambah ilmu tentang agama yang kala itu aku masih belum banyak tahu tentang agama. Entah aku dulu mengumpulkan formulir atau tidaknya aku lupa tapi yang selalu aku ingat bahwa setelah ospek aku selalu mendapatkan sms dari mbak – mbak yang memperkenalkan dirinya dari UKAI. Sejak itulah aku selalu mengikuti kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh UKAI.
Awalnya aku tak begitu mengerti mengapa aku selalu di ajak untuk mengikuti kegiatan UKAI yang sifatnya mingguan yang dinamakan mentoring. Ini merupakan salah satu pengajian khas Tarbiyah atau pembinaan yang diadakan dengan duduk melingkar sekitar 7 – 10 orang. Disinilah peran seorang murrabi atau guru ngaji yang sangat luar biasa bagiku. Semua yang telah menjadi prinsip ku sebelumnya yang dapat dikatakan bahwa prinsip tersebut salah menjadi sebuah prinsip yang memang seharusnya itulah yang orang islam lakukan. Tarbiyahlah yang menjadikan semua ini lebih indah.
Dalam lingkaran ini juga amalan ibadahku mulai terjaga yang dulunya untuk shalat saja kadang masih ada bolong ataupun telat – telat namun dengan adanya mentoring lebih semangat untuk melakukannya karena selalu ada – ada teman yang mengingatkan ketika kadang sedang futur.  Ya awalnya memang teman – teman yang mengingatkan tapi lambat laun akhirnya menyadari bahwa itu memang kewajiban yang harus dijalankan tanpa didorong atau di suruh – suruh.
Bersama – sama dengan orang – orang yang ada di UKAI lah aku mulia mengerti tentang dakwah. Bahwa setiap dari kita adalah da’i sebelum apapun sesuai dengan hadist Rasulullah sebagai seorang muslim kita dituntut untuk mengajak kepada kebaikan, mengajak kepada islam karena islam merupakan perwujudan kebaikan itu sendiri. Tujuan dari dakwah sendiri adalah menjadikan diri lebih bermanfaat bagi orang lain. Nah awalnya aku tipe orang yang egois gak mau memikirkan orang lain dengan sebuah pengertian tersebut menjadikan diri ini sadar bahwa hidup ini haruslah bermanfaat bagi orang lain.
Walaupun terkadang berjalan di jalan dakwah tak semudah yang dibayangkan namun akan tetap terasa menyenangkan. Di sinilah aku banyak belajar untuk selalu iklas,istiqomah dan tawakal. kita belajar bahwa dalam hidup ini pilihan - pilihan tak selalu mudah sementara kita harus tetap memilih dan inilah pilihanku saat ini berada dalam lingkungan tarbiyah dan dakwah.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Sponsors